Gion Matsuri, Festival Terbesar Kyoto yang Penuh Tradisi

coachfactoryoutletonlinestorez.net – Gion Matsuri adalah salah satu festival paling terkenal dan terbesar di Jepang, yang diadakan setiap bulan Juli di Kyoto. Festival ini merupakan perayaan tahunan Yasaka Jinja (Kuil Yasaka), yang terletak di distrik Gion, dan telah berlangsung selama lebih dari 1.150 tahun. Dikenal karena prosesi yamaboko (pelampung festival) yang megah, malam-malam Yoiyama yang meriah, dan ritual keagamaan yang kaya, Gion Matsuri menarik jutaan pengunjung dari seluruh dunia. Artikel ini akan membahas sejarah, acara utama, nilai budaya, dan tips untuk menikmati festival ini.

Sejarah Gion Matsuri

Gion Matsuri berasal dari tahun 869 Masehi, saat Kyoto dilanda wabah penyakit yang dipercaya disebabkan oleh roh jahat. Kaisar Seiwa memerintahkan doa kepada Susanoo-no-Mikoto, dewa di Kuil Yasaka, untuk menenangkan roh-roh tersebut. Sebagai bagian dari ritual penyucian (goryo-e), 66 tombak (hoko) yang mewakili 66 provinsi Jepang pada masa itu didirikan di Shinsen-en, sebuah taman suci. Selain itu, mikoshi (kuil portabel) dari Yasaka Jinja diarak melalui kota untuk mengusir wabah. Ritual ini dianggap berhasil, dan pada tahun 970, festival ini menjadi acara tahunan.

Seiring waktu, Gion Matsuri berkembang dari ritual keagamaan menjadi perayaan budaya yang megah. Pada periode Edo (1603–1868), para pedagang Kyoto mulai mendanai pembuatan pelampung yamaboko yang dihias dengan kain mewah dari Tiongkok, Persia, dan Eropa, menjadikan festival ini semakin spektakuler. Meskipun pernah terhenti selama Perang Onin (1467–1477), festival ini bangkit kembali dan terus berlangsung hingga kini, bahkan diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada tahun 2009.

Acara Utama Gion Matsuri

Gion Matsuri berlangsung sepanjang bulan Juli, dengan berbagai acara besar dan kecil. Berikut adalah beberapa acara utama:

1. Yamaboko Junko (Prosesi Pelampung)

Puncak festival adalah dua prosesi pelampung yamaboko pada tanggal 17 Juli (Saki Matsuri) dan 24 Juli (Ato Matsuri). Yamaboko terdiri dari dua jenis pelampung: hoko (tombak besar setinggi hingga 25 meter dan berat hingga 12 ton) dan yama (pelampung kecil yang membawa patung dewa atau tokoh sejarah). Sebanyak 23 pelampung diarak pada 17 Juli, sementara 10 pelampung yang lebih kecil diarak pada 24 Juli. Pelampung ini dihias dengan tekstil mewah dari Nishijin dan artefak impor, sehingga sering disebut sebagai “museum bergerak.” Prosesi ini dimulai pukul 09:00 pada 17 Juli dan 09:30 pada 24 Juli, melintasi rute sepanjang tiga kilometer di jalan-jalan Shijo, Kawaramachi, dan Oike.

2. Yoiyama (Malam-Malam Pesta Jalanan)

Tiga malam sebelum prosesi utama (14–16 Juli untuk Saki Matsuri dan 21–23 Juli untuk Ato Matsuri) dikenal sebagai Yoiyoiyoiyama, Yoiyoiyama, dan Yoiyama. Pada malam-malam ini, jalan-jalan di pusat kota Kyoto, terutama di sekitar Shijo dan Karasuma, ditutup untuk kendaraan dari pukul 18:00 hingga 23:00 (khususnya pada 15 dan 16 Juli). Area ini dipenuhi dengan kios makanan yang menjual yakitori, takoyaki, okonomiyaki, dan taiyaki, serta berbagai suvenir. Pelampung yamaboko diterangi lampion, dan pengunjung dapat melihatnya dari dekat atau bahkan masuk ke beberapa pelampung. Banyak orang mengenakan yukata, kimono musim panas, untuk menambah suasana meriah.

3. Byobu Matsuri (Festival Layar Lipat)

Selama malam Yoiyama, keluarga kaya di daerah Shinmachi dan Muromachi membuka pintu rumah tradisional mereka (machiya) untuk memamerkan harta keluarga, seperti layar lipat (byobu), kimono, dan karya seni. Pengunjung dapat mengagumi barang-barang ini dari luar, memberikan gambaran tentang budaya Kyoto yang kaya.

4. Mikoshi Togyo (Prosesi Kuil Portabel)

Pada malam tanggal 17 dan 24 Juli, mikoshi dari Yasaka Jinja diarak melalui kota oleh sekelompok pria lokal. Ritual ini, yang dikenal sebagai Shinko-sai (17 Juli) dan Kanko-sai (24 Juli), melibatkan pemindahan dewa kuil ke Otabisho (tempat suci sementara) dan kembali ke kuil. Mikoshi dimurnikan dengan air dari Sungai Kamo sebelum diarak, menambah kesakralan acara ini.

5. Ritual Lain

Acara lain termasuk Kippu-iri (1 Juli), upacara pembukaan di setiap lingkungan peserta, dan Kuji-torishiki (2 Juli), undian untuk menentukan urutan pelampung dalam prosesi. Pada 10 Juli, parade lentera menyambut mikoshi, diiringi tarian tradisional seperti Sagi Odori (Tarian Bangau) dan Komachi Odori (Tarian Wanita Muda).

Nilai Budaya dan Filosofi

Gion Matsuri bukan hanya perayaan, tetapi juga cerminan identitas budaya Kyoto. Festival ini menggabungkan elemen Shinto, Buddhisme, Taoisme, dan bahkan pengaruh asing, mencerminkan keterbukaan spiritual Jepang. Prosesi yamaboko dianggap sebagai ritual penyucian kota, sementara pemilihan seorang anak laki-laki lokal sebagai “chigo” (utusan ilahi) yang tidak boleh menyentuh tanah dari 13 hingga 17 Juli melambangkan kesucian.

Festival ini juga memperkuat ikatan komunitas. Ribuan relawan dari lingkungan setempat bekerja bersama untuk membangun pelampung tanpa paku, menjaga tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Bagi penduduk Kyoto, Gion Matsuri adalah simbol kebanggaan dan kebersamaan.

Gion Matsuri di Era Modern

Meskipun berakar pada tradisi kuno, Gion Matsuri terus relevan di era modern. Pada tahun 2014, prosesi kedua pada 24 Juli diperkenalkan kembali setelah absen selama 48 tahun, menunjukkan upaya pelestarian tradisi. Festival ini juga mendukung keberlanjutan, dengan pendanaan dari donasi dan crowdfunding untuk menjaga kelangsungan acara. Pada tahun 2025, Kyoto akan membuka teras atap Balai Kota untuk 100 penduduk lokal dan 95 donatur, menawarkan pemandangan eksklusif prosesi.

Tips Menikmati Gion Matsuri

Berikut beberapa tips untuk pengunjung yang ingin merasakan Gion Matsuri:

  • Pesan Akomodasi Jauh-Jauh Hari: Kyoto sangat ramai selama Juli, jadi pesan hotel atau ryokan beberapa bulan sebelumnya. Pilih lokasi dekat Shijo atau Karasuma untuk akses mudah.

  • Datang Pagi untuk Prosesi: Untuk mendapatkan tempat terbaik melihat Yamaboko Junko, datang sebelum pukul 08:00 di sepanjang rute (misalnya, di persimpangan Kawaramachi-Oike). Kursi berbayar (sekitar 4.600 yen) tersedia di depan Balai Kota, tetapi harus dipesan terlebih dahulu.

  • Kenakan Yukata: Menggunakan yukata akan menambah pengalaman festif. Yukata dapat dibeli atau disewa di toko-toko lokal.

  • Persiapan Cuaca: Juli di Kyoto panas dan lembap, dengan suhu mencapai 30–35°C. Bawa air minum, topi, dan sepatu nyaman untuk menghindari heatstroke.

  • Nikmati Yoiyama di Sore Hari: Untuk menghindari keramaian malam, kunjungi Yoiyama pada sore hari, terutama jika bersama anak-anak atau lansia.

  • Cek Jadwal Resmi: Beberapa acara atau rute dapat berubah. Kunjungi situs resmi Gion Matsuri atau Kyoto City Tourism Association untuk informasi terbaru.

Akses ke Lokasi Festival

Acara utama Gion Matsuri berpusat di sekitar jalan Shijo, Kawaramachi, dan Oike, yang dapat diakses dengan mudah dari Stasiun Kawaramachi (Hankyu Line) atau Stasiun Gion-Shijo (Keihan Line). Dari Stasiun Kyoto, naik subway Karasuma Line ke Stasiun Shijo (sekitar 10 menit) atau jalan kaki selama 30 menit ke persimpangan Shijo-Karasuma. Perhatikan penutupan jalan selama Yoiyama dan prosesi.

Gion Matsuri adalah perayaan megah yang menggabungkan tradisi kuno, seni, dan semangat komunitas Kyoto. Dengan prosesi yamaboko yang memukau, malam Yoiyama yang penuh warna, dan ritual keagamaan yang mendalam, festival ini menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi pengunjung. Sebagai salah satu dari tiga festival terbesar di Jepang dan warisan budaya dunia, Gion Matsuri adalah wujud dari kekayaan sejarah dan budaya Jepang. Jika Anda berkesempatan mengunjungi Kyoto pada bulan Juli, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan pesona festival ini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *