Passport Bros Love, Fenomena Pria Barat (dan Asia) yang “Kabur” Cari Cinta di Luar Negeri

coachfactoryoutletonlinestorez.net – Kalau kamu aktif di TikTok, YouTube, atau Reddit tahun 2023–2025, pasti pernah lihat tagar #PassportBros. Singkatnya: ribuan (mungkin ratusan ribu) pria dari AS, Eropa Barat, Kanada, bahkan Korea Selatan dan Jepang, memutuskan “dating di negara sendiri terlalu susah dan mahal”, lalu membeli tiket satu arah ke Asia Tenggara, Amerika Latin, atau Eropa Timur untuk mencari pasangan hidup.

Mereka menyebut diri Passport Bros. Lawan mereka (terutama di Twitter/X) menyebutnya “sex tourist berkedok romansa”.

Apa Sebenarnya Passport Bros?

Istilah ini mulai viral sekitar 2021–2022 di Black Twitter AS, awalnya digunakan oleh pria kulit hitam yang merasa “di Barat, wanita terlalu independen, terlalu banyak tuntutan, dan terlalu sedikit respect”. Lalu menyebar ke semua ras: kulit putih, Latino, Asia, dll.

Destinasi utama 2025:

  1. Thailand (Bangkok, Pattaya, Phuket)
  2. Filipina (Cebu, Manila, Davao)
  3. Kolombia (Medellín, Cartagena)
  4. Brasil (Rio, Florianópolis)
  5. Vietnam (HCMC, Hanoi)
  6. Indonesia (khususnya Bali & Jakarta – semakin naik 2024–2025)
  7. Ukraine/Rusia (sebelum perang lebih populer, sekarang turun)

Alasan Mereka “Kabur”

Menurut wawancara dan konten mereka sendiri:

Alasan versi Passport Bros Alasan versi kritikus
Wanita Barat terlalu “high-maintenance” Mereka cari wanita yang lebih muda & patuh
Feminisme membuat dating jadi sulit Mereka tidak mau wanita yang setara
Biaya date di AS/Eropa mahal banget Mereka manfaatkan kesenjangan ekonomi
Di luar negeri disambut lebih hangat Mereka cari “traditional wife”
Lebih mudah menikah & punya anak Banyak yang cuma cari hubungan sementara

Data & Angka Nyata (2023–2025)

  • TikTok #PassportBros: > 2,8 miliar views (Nov 2025)
  • Grup Facebook “Passport Bros” terbesar: 180.000+ anggota
  • Visa marriage AS dari Filipina & Thailand naik 42% sejak 2021
  • Channel YouTube top: “Passport Bros TV”, “Austin Holleman”, “Better Bachelor” – ratusan ribu subscriber
  • Di Indonesia sendiri, grup “Expats in Bali/Jakarta Looking for Love” di FB tumbuh dari 8.000 (2022) → 45.000+ (2025)

Kisah Nyata yang Viral

  1. Success story Greg, 38 th, dari Texas → pindah ke Cebu 2022 → nikah sama cewek Filipina 26 th → sekarang punya 2 anak dan bisnis kecil. Kontennya selalu: “Di sini aku dihargai sebagai pria dan provider.”
  2. Tragedy story Mark, 45 th, dari UK → ke Pattaya tiap 3 bulan → ketemu “pacar” yang ternyata punya suami & anak → kehilangan £40.000 → pulang depresi.
  3. Indonesia version Banyak cerita di Bali: bule 40–55 tahun pacaran sama cewek lokal 20–30 tahun, beli tanah, bikin villa, lalu tiba-tiba “hilang” setelah dapat Kitas/KITAP.

Perspektif Wanita Lokal

Di Filipina & Thailand, muncul gerakan balasan:

  • “No Passport Bros” sticker di Tinder/Bumble
  • Video TikTok “How to spot a Passport Bro in 5 seconds”
  • Komunitas “Sisters, don’t sell yourself short”

Di Indonesia sendiri, semakin banyak cewek lokal yang sadar:

“Kalau dia baru 2 minggu di Bali terus langsung bilang ‘I want traditional Indonesian wife who cook and clean’, block aja.”

Kesimpulan: Fenomena yang Tidak Akan Hilang

Passport Bros bukan hal baru — dulu namanya “mail-order bride” era 90-an. Bedanya sekarang: internet, tiket murah, dan media sosial membuatnya jadi gerakan global yang terbuka dan sangat terdokumentasi.

Apakah ini bentuk “cari cinta sejati di tempat yang lebih sederhana”? Atau cuma bentuk modern kolonialisme romansa + ekonomi?

Tergantung kamu tanya siapa.

Yang jelas, di tahun 2025, ribuan pria masih naik pesawat setiap bulan dengan paspor di tangan kiri dan harapan (atau ilusi) di tangan kanan.

Dan ribuan wanita lokal masih memutuskan: terima atau tolak undangan “dinner” dari bule yang baru 3 hari landing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *