coachfactoryoutletonlinestorez.net – The Stranger adalah karya kunci dalam filsafat absurdisme yang dikembangkan oleh Camus. Dalam novel ini, Camus mengeksplorasi konsep absurditas, yaitu ketidaksesuaian antara keinginan manusia akan makna dalam hidup dan ketidakpedulian alam semesta. Tokoh utamanya, Meursault, dianggap sebagai perwujudan “manusia absurd” karena dia menerima ketidakberartian kehidupan tanpa mencoba menciptakan makna palsu.
1. Pembukaan Ikonis
Kalimat pembuka novel ini adalah salah satu yang paling terkenal dalam sastra dunia:
“Aujourd’hui, maman est morte. Ou peut-être hier, je ne sais pas.”
(“Hari ini, ibu meninggal. Atau mungkin kemarin, saya tidak tahu.”)
Pernyataan ini langsung mencerminkan sifat Meursault yang apatis dan sikapnya yang tidak konvensional terhadap kehidupan.
2. Kritik terhadap Moralitas Tradisional
Camus menggunakan Meursault untuk menantang norma moral tradisional. Meursault tidak mengikuti norma-norma sosial—seperti menunjukkan kesedihan yang diharapkan setelah kematian ibunya—yang membuatnya dianggap “tidak bermoral” oleh masyarakat di sekitarnya.
3. Peristiwa Sentral: Pembunuhan Tanpa Alasan
Cerita The Stranger memuncak ketika Meursault membunuh seorang pria Arab di pantai. Yang menarik adalah Meursault tidak memiliki alasan jelas untuk melakukan pembunuhan tersebut—hanya sebuah “kecelakaan” yang diperburuk oleh panas matahari dan suasana. Kejadian ini mencerminkan absurditas kehidupan, di mana tindakan manusia sering kali tidak memiliki makna yang jelas.
4. Kritik Sosial terhadap Sistem Hukum
Proses pengadilan Meursault lebih fokus pada sikap apatisnya terhadap kehidupan (termasuk kematian ibunya) daripada pembunuhan yang sebenarnya ia lakukan. Hal ini menjadi kritik Camus terhadap sistem hukum yang lebih peduli pada moralitas individu daripada fakta hukum.
5. Pengaruh Eksistensialisme
Meskipun Camus menolak label eksistensialis, The Stranger sering dikaitkan dengan aliran ini. Tokoh Meursault sering dibandingkan dengan karya-karya Jean-Paul Sartre, terutama dalam hal pandangan mereka tentang kebebasan individu dan ketidakbermaknaan kehidupan.
6. Latar di Aljazair Kolonial
Cerita ini berlatar di Aljazair, negara tempat Camus lahir dan besar ketika masih menjadi koloni Prancis. Namun, novel ini hampir sepenuhnya mengabaikan realitas politik kolonialisme. Hal ini menimbulkan kritik dari beberapa pembaca modern, yang menyoroti kurangnya perhatian terhadap tokoh Arab yang menjadi korban pembunuhan.
7. Diadaptasi ke Film
Pada tahun 1967, sutradara Italia Luchino Visconti mengadaptasi The Stranger menjadi sebuah film berjudul Lo straniero. Film ini dibintangi oleh Marcello Mastroianni sebagai Meursault. Meskipun sinematografi film tersebut dipuji, beberapa kritikus merasa bahwa nuansa filsafat absurdisme sulit diterjemahkan ke dalam media visual.
8. Menang Hadiah Nobel di Usia Muda
Albert Camus memenangkan Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1957, menjadi salah satu penerima termuda dalam sejarah penghargaan tersebut (berusia 44 tahun). Komite Nobel menyebut The Stranger sebagai salah satu alasan utama penghargaan itu, menggambarkannya sebagai “cahaya moral di zaman kita.”
9. Inspirasi Budaya Populer
The Stranger telah memengaruhi banyak karya seni, termasuk musik, film, dan sastra. Contohnya, lagu “Killing an Arab” oleh The Cure terinspirasi langsung dari novel ini (meskipun kontroversial karena judulnya). Novel ini juga sering dibahas dalam diskusi akademik tentang absurditas, eksistensialisme, dan nihilisme.