coachfactoryoutletonlinestorez.net – Di tengah gempuran makanan modern, sagon bakar kelapa tetap bertahan sebagai camilan tradisional Jawa yang memikat hati. Berasal dari daerah seperti Solo dan Yogyakarta, kue berbahan kelapa parut dan tepung beras ini menawarkan rasa gurih manis dengan tekstur renyah yang khas. Dipanggang di atas bara hingga harum, sagon bukan sekadar makanan, melainkan warisan budaya yang menghangatkan kenangan masa kecil. Dengan harga Rp5.000 per potong di pasar tradisional, sagon adalah kelezatan sederhana yang wajib dicoba.
Proses pembuatan sagon bakar sederhana namun penuh keahlian. Kelapa parut segar dicampur tepung beras, gula jawa, dan sedikit garam, lalu dibentuk bulat atau persegi. Adonan dipanggang perlahan di atas tungku tanah liat, menghasilkan aroma karamel yang menggoda. Menurut penelitian kuliner UGM 2024, sagon mengandung serat dari kelapa dan energi dari gula jawa, menjadikannya camilan sehat jika dinikmati secukupnya. Di Pasar Gede Solo, penjual seperti Mbok Sari menjaga tradisi ini, memproduksi 200 potong sagon setiap hari. Tantangannya, modernisasi mengurangi minat generasi muda, dengan hanya 30% anak muda mengenal sagon, per survei 2024.
Cobalah sagon bakar di pasar tradisional pagi hari untuk kesegaran maksimal, nikmati dengan teh pahit untuk keseimbangan rasa. Bawa pulang sebagai oleh-oleh dalam wadah kedap udara agar tetap renyah. Kunjungi pula festival kuliner Jawa seperti Sekaten untuk temukan variasi sagon modern. Sagon bakar kelapa adalah pengingat bahwa kelezatan sejati sering tersimpan dalam tradisi sederhana.